Minggu, 11 Oktober 2015

Pengertian assembly line

  Assembly line (assy line) adalah proses manufacturing dimana setiap bagian disusun berdasarkan urutan untuk menghasilkan produk jadi yang lebih cepat. Dalam metode assy line ini, komponen-komponen yang akan di pasang biasanya diletakkan di attachment box/pallet kemudian komponen tersebut di pasang pada rangkaian produk/engine yang berada di atas roller atau konveyor dan berjalan sesuai urutan proses manufacturing produk tersebut.
Konsep assembly line telah menjadi tulang punggung bagaimana manufacturing dalam banyak bidang jasa bisa di lakukan dalam skala massal. Bisa dibayangkan jika tanpa konsep ini, bagaimana bisa sebuah perusahaan dapat memproduksi produknya dalam jumlah besar, pasti akan dibutuhkan resource (SDM) yang lebih banyak pada level expert atau ahli pada bidangnya.
Berbeda dengan konsep assembly line ini yang menjadikan proses produksi menjadi lebih efisien, dimana tiap produksi di bagi tiap bagian/modular dengan masing-masing station bertanggung jawab menyelesaikan tugas tertentu dengan input dan output yang telah di tentukan. Ada bagian yang bertanggung jawab dalam pemasangan piston, memasang flywheel, pemasangan dan pengencangan nut-nut pada komponen hingga menjadi sebuah komponen utuh atau menjadi satu kesatuan.
          Assembly line inilah yang menghantarkan unit – unit mesin yang sedang dirakit dari satu bagian atau station (pengerjaan) ke station lain untuk dilanjutkan perakitannya.
Konsep assembly line ini pertama kali di perkenalkan oleh Henry Ford pendiri perusahaan mobil Ford. Dengan prinsip assembly line sebagai berikut :
1.            Meletakkan peralatan dan pekerja dalam urutan pekerjaan/operasional sehingga setiap bagian/komponen dapat di pasang secara berurutan sampai dengan prose akhir.

2.            Area kerja untuk pemasangan komponen dibuat secara nyaman sehingga pekerja dapat secara mudah memasang komponen ke dalam rangkaian produk yang berjalan di atas konveyor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar